Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Sony Keraf : PDIP Sejak Awal Tolak Kenaikan BBM

Rabu, 7 Mei 2008, 12:44 WITA Follow
Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

PDIP sebagai partai oposisi sejak awal menegaskan menolak kenaikan BBM, karena hal itu mampu membuat masyarakat semakin menderita. Hal itu ditegaskan oleh Sony Keraf salah satu pengurus DPP PDIP, Rabu (7/5) disela-sela kunjungan Megawati ke Puri Kediri. Dikatakannya, kebijakan yang diambil oleh Pemerintah terlalu memberatkan rakyat yang sudah semakin berat menanggung beban hidup.

"Semestinya pemerintah tidak menaikkan harga BBM karena masih ada alternatif lain menghidarkan diri dari kebijakan tersebut," tegas Sony. Dikatakannya alternatif lain yang dimakud adalah pemerintah bisa menempuh lifting minyak dan melakukan ”cost recovery”. "Jika dua alternatif ini ditempuh kenaikan BBM bisa dihindari," jelasnya. Memang diakui jika BBM tidak dinaikkan, akan berpengaruh bagi APBN, dan sudah semestinya pemerintah melalukan terobosan agar kebijakannya tidak memberatkan masyarakat.

Dikatakannya, Kenaikan BBM sebesar 30 persen oleh pemerintah SBY ternyata tidak dibarengi dengan solusi terhadap dampak dari kenaikan yang akan ditanggung oleh rakyat. "Kenaikan ini akan memicu kenaikan ongkos angkutan, kenaikan harga bahan pokok, yang tentunya rakyat jadi sasaran," tegas Sony. Dicontohkannya, apabila distribusi barang ke suatu daerah ke daerah lainnya tentu akan menemui permasalahan seperti jalan rusak. "Semestinya ditempuh tujuh jam sampai ke tujuan, karena jalan rusak distribusi baru sampai sepuluh jam, ini kan menambah penggunaan BBM, sudah pasti harga barang yang sampai ke masyarakat jatuhnya lebih mahal, ini yang tidak diantisipasi oleh pemerintah," beber Sony.

Semestinya pemerintah mengkaji kalau kenaikan BBM akan berimplikasi pada semua aspek kehidupan masyarakat seperti yang terjadi pada tahun 2005 lalu. Upaya yang ditempuh pemerintah selama ini untuk menekan kenaikan BBM juga dinilainya telah gagal. Dicontohkannya, upaya penghematan yang dilakukan masih dalam tahap uji coba, hasilnya pun tidak efisien, sedangkan kompensasi BBM melalui program BLT (bantuan langsung tunai) kepada masyarakat juga menimbulkan masalah hampir di semua daerah di tanah air. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami