Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Restoran di Gianyar Ini Punya 250 Lubang Biopori

Garap Patung Dewi Sri Berbahan Ambengan

Minggu, 5 Juli 2020, 14:10 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sebuah restoran ramah lingkungan, Bali Funtastic Resto terdapat di Jalan Tirta Tawar, Banjar Tegal, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, miliki 250 lubang biopori


[pilihan-redaksi]
Selain itu, sedang digarap Patung Dewi Sri setinggi 8,5 meter berbahan ambengan atau ilalang. Peilik restoran, I Made Ardana, Minggu (5/7) menjelaskan, 250 lobang biopori ini sekaligus menjadi penampungan sampah organik. 


Biopori ini sengaja dibuat sebagai resapan air dan sampah organik bisa dimasukan ke dalam lubang, yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai kompos untuk tanaman di sekitarnya. Sehingga, hanya sampah plastik yang dibawa keluar restoran. Itu pun, masih bisa disalurkan ke pengepul sampah.


"Pemerintah sedang giatkan pengolahan sampah. Dan saya disini ingin edukasi karyawan dan pengunjung apa manfaat biopori. Sampah daun, sayur langsung masuk ke biopori. Sampah yang keluar hanya sampah plastik," jelas Made Ardana. 


Untuk menambah kesan ramah lingkungan, restoran seluas 26 are ini dibiarkan tampak terbuka. Sisi barat maupun timurnya, masih berupa area persawahan yang asri. Terkait patung Dewi Sri, akan dibuat dalam posisi duduk. 


"Kalau posisi berdiri mungkin setinggi 17 meter. Tapi ini duduk, kira-kira 8,5 meter. Total bahan dari ambengan," jelasnya. 


Secara filosofi, Dewi Sri diyakini sebagai dewi yang menganugrahkan kesejahteraan. Tampak pula sebagai hiasan, sepasang patung budha tertawa. 


"Saya sih ndak terlalu paham secara filsafat, yang jelas saya melihat patung Budha tertawa itu sebuah kebahagiaan. Termasuk bentuk kolam, saya buat menyerupai angka 8, bagi saya itu hoki sebuah angka yang tidak akan putus," imbuhnya.


Dijelaskan, restoran ini sudah buka sejak 1 Juli 2020. Dirancang saat pandemi Covid-19 sekitar 5 bulan lalu. "Ya ketika kunjungan sepi, saya bersama 3 teman merancang ini. Membuat sebuah tempat yang bagus, dengan menu bagus, harga lokal tapi citarasa global. Kebetulan setelah jadi ada wacana new normal, jadi pas momentumnya," ungkapnya. 


Menariknya, meski terkesan modern, restoran ini menyajikan menu tipat cantok dan aneka rujak. "Menunya bervariasi, ada lokal, nasional, internasional," jelasnya. 

 

Sebagai tambahan aktivitas, Made Ardana menyiapkan 10 scooter yang bisa dibawa keliling oleh pengunjung. "Kami ingin pengunjung rileks dan happy disini. Konsep out door cocok untuk anak-anak, mereka bisa bebas memberi pakan ikan di kolam," jelasnya yang juga mengelola Alas Arum Luwak Coffee ini.  

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami