Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




KPA Denpasar Tempuh Upaya Preventif

Beritabali.com, Denpasar

Selasa, 12 Januari 2010, 15:31 WITA Follow
Beritabali.com

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penyebaran penyakit HIV/AIDS saat ini kian mengkhawatirkan. berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan penyakit yang cukup mematikan ini. Salah satunya adalah dengan tindakan preventif promotif. 

Hal ini dikatakan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar IGN. Jayanegara, SE, pada rapat evaluasi kegiatan KPA di ruang rapat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Selasa (12/1).

Jayanegara mengatakan, penanganan penyakit HIV/AIDS memerlukan suatu strategi dan pendekatan yang khusus. Ini karena penderita dari penyakit ini masih menerima stigma yang negatif dari masyarakat. Selan itu, banyak pengidap penyakit ini tidak mau berterus terang dan memeriksakan penyakitnya.

”Hal ini diperparah dengan perlakuan masyarakat yang kurang begitu baik terhadap penderita ODHA,” kata Jayanegara. Untuk itu, kata wakil Walikota Denpasar ini, ke depan KPA Denpasar merancang suatu program yang sifatnya preventif atau pencegahan.

Program ini lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan atau informasi kepada kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi seperti para PSK, pelajar, serta orang yang sering gonta-ganti pasangan.

Kondisi di lapangan juga diakui Jayanegara sebagai hal yang
memberatkan dalam menekan penyebaran HIV/Aids, seperti menjamurnya tempat-tempat hiburan malam dan beberapa hotel atau penginapan yang menyediadakan fasiltas ‘short time’.

”Namun hal ini perlu dilihat sebagai tantangan bagi KPA untuk bekerja lebih. Untuk menghilangkan penyakit ini memang susah, tapi setidaknya dengan tekad dan kemauan serta dukungan semua pihak akan dapat meminalisir dan menghambat laju penyebaran penyakit HIV/AIDS,” katanya.

Sementara itu Sekretaris KPA Kota Denpasar Tri Indarti SKM mengatakan, epidemik HIV/AIDS di Indonesia telah berlangsung lebih dari 20 tahun lalu. Diperkirakan penyebaran penyakit ini akan terus berlangsung dan memberikan dampak yang tidak mudah diatasi.

”HIV/AIDS sudah menjadi permasalahan global dan dapat menurunkan kualitas SDM secara signifikan, karena menyebabkan kematian penduduk usia muda. Untuk itulah diperlukan suatu tindakan dan upaya secara terprogram, terpadu dan berkelanjutan dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat termasuk LSM,”katanya.

Menurutu Tri, orang yang hidup dengan HIV dan AIDSdi Bali saat ini mencapai 4.401 orang. Sistem penularannya ditengggarai lebih banyak melalui pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan melalui hubungan seks. “Yang perlu diwaspadai adalah, angka terbesar yang rentan terhadap kasus ini adalah para remaja dan kelompok usia produktif,” ujarnya. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami