Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Bupati Karangasem Bantah Dugaan Sisa Retribusi MO Padangbai Hanya Rp400 Juta
Kamis, 2 Agustus 2018,
02:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Bupati Mas Sumatri membantah adanya dugaan sisa uang Pungutan Managemen Opersional (MO) Padangbai di Rekening BPD yang terblokir hanya tersisa Rp400 juta dari jumlah total yang harusnya ditaksir sebesar Rp1,2 miliar.
[pilihan-redaksi]
Pihaknya berani memastikan bahwa uang retribusi tersebut masih aman dan utuh sampai saat ini. Menurutnya apabila ada oknum yang berkeinginan untuk mencari muka terkait dengan hal itu rasa waktunya kurang tepat pasalnya Karangasem saat ini sedang membangun.
Pihaknya berani memastikan bahwa uang retribusi tersebut masih aman dan utuh sampai saat ini. Menurutnya apabila ada oknum yang berkeinginan untuk mencari muka terkait dengan hal itu rasa waktunya kurang tepat pasalnya Karangasem saat ini sedang membangun.
"Saya tekankan mari kita bangun Karangasem dengan cara baik sehingga karangasem bisa berubah dari berbagai anggapan yang kurang baik menjadi lebih baik," tandasnya saat jumpa pers di ruang rapat Bupati Karangasem, Rabu (01/08) sekitar pukul 09.00 wita.
Hal ini terkait klarifikasi beberapa anggota Dewan yang sempat mempertanyakan soal informasi sisa uang Pungutan MO Padangbai di Rekening BPD yang terblokir yang diduga hanya tinggal Rp.400 juta dari jumlahnya yang ditaksir sebesar Rp1,2 Miliar pada rapat kerja gabungan DPRD pada Senin (23/07) lalu. Pemerintah Kabupaten Karangasem pun juga mendatangkan pihak terkait seperti Kepala Bank BPD Karangasem, Bendahara MO Padangbai, serta OPD terkait untuk meluruskan informasi tersebut.
"Kita ingin menjawab atau meluruskan soal informasi terkait dengan pungutan retribusi Padangbai itu," kata Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Sementara itu, Direktur Bank BPD Bali cabang Karangasem, Ida Bagus Nyoman Ari Suryantara didampingi Kepala capem Candidasa tempat Giro tersebut dibuka mengatakan saat ini uang tersebut masih aman sejak terblokir pada tanggal 25 juli 2017.
[pilihan-redaksi2]
Ditegaskan Suryantara bahwa jika sudah terblokir uang yang berada dalam rekening tersebut tidak akan bisa ditarik. Sehingga menurutnya informasi yang mengatakan bahwa sisa uang tersebut hanya Rp400 juta dinilai kurang tepat.
Ditegaskan Suryantara bahwa jika sudah terblokir uang yang berada dalam rekening tersebut tidak akan bisa ditarik. Sehingga menurutnya informasi yang mengatakan bahwa sisa uang tersebut hanya Rp400 juta dinilai kurang tepat.
"Dana itu masih sebesar nominal yang seharusnya. Siapapun tidak bisa narik," ujarnya.
Uang tersebut juga dikatakan justru semakin bertambah karena mendapat bunga giro. Pemblokiran rekening tersebut dilakukan setelah pihak Bank mendapat surat dari pihak MO. Hanya saja lagi-lagi pihak bank enggan menyebutkan berapa nominalnya dengan alasan memang peraturannya seperti itu.
Sementara itu, jika dari pihak bank enggan untuk memberitahukan berapa nominalnya, awak media kembali menanyakan kejelasan soal nominal tersebut kepada perwakilan MO Padangbai yang diwakili bagian Keuangan lantaran Ketua MO saat ini dikatakan sedang sakit. Namun hasilnya sama saja, untuk nominal belum bisa disebutkan dengan alasan untuk menyampaikan soal nominal bukan kapasitasnya, dirinya hanya sebagai perwakilan saja. (bbn/igs/rob)
Berita Karangasem Terbaru
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3005 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025