3.849 KK di Jembrana Terdampak Banjir, Dua Warga Meninggal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Sebanyak 3.849 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Jembrana terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Gumi Makepung. Banjir dilaporkan tersebar di 48 titik banjir di seluruh kecamatan.
Tiga wilayah yang paling parah terdampak yakni Lingkungan Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Desa Yehkuning di Kecamatan Jembrana, dan Desa Pengambengan di Kecamatan Negara. Air tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga sekolah, jalan, tempat ibadah, merajan, hingga lahan pertanian dan peternakan.
Selain kerugian material, banjir ini juga menelan korban jiwa. Dua warga meninggal dunia, satu orang akibat tersetrum listrik dan seorang lainnya hanyut terseret arus banjir saat melintas di jalan umum.
Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menjelaskan kondisi banjir kini mulai surut. Namun evakuasi sempat dilakukan menggunakan perahu karet karena ketinggian air di Samblong sempat mencapai lebih dari satu meter.
“Astungkara saat ini sudah mulai mereda. Terparah di Samblong, Yehkuning, dan juga Pengambengan,” jelasnya, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, posko pengungsian kini sudah kosong karena warga telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur dan material banjir. Petugas bersama TNI-Polri juga membantu pembersihan di lokasi terdampak parah.
Meski kondisi berangsur membaik, BPBD mengingatkan warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Sesuai prakiraan BMKG, hujan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi dalam dua hari ke depan.
“Kami imbau masyarakat agar tetap waspada dan melakukan evakuasi dini jika ada potensi banjir, terutama melindungi anak-anak dan keluarga,” pesannya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr