Saraswati Smarana di Melbourne Jadi Jembatan Budaya Bali dan Australia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Masyarakat Melbourne berkumpul dalam acara Saraswati Smarana pada Sabtu (7/9) di Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Melbourne, sebuah perayaan untuk mengenang Dewi Saraswati, dewi kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, dan seni.
Saraswati dalam tradisi Bali dipandang sebagai perwujudan pengetahuan, pondasi dari kreativitas, inovasi, hingga pertumbuhan spiritual. Perayaan ini menjadi pengingat bahwa pengetahuan bukan sekadar bimbingan, melainkan akar dari penciptaan itu sendiri.
Acara dimulai dengan doa tradisional Bali, menciptakan ruang sakral yang diiringi lantunan Selonding dan Sakuhachi Suling. Suasana kemudian dilanjutkan dengan berbagi pengalaman dari Yande King, musisi asal Bali, yang merefleksikan perjalanan musiknya hingga tercipta karya Tari Puspa Banksia—terinspirasi bunga khas Australia.
Sesi berikutnya dibawakan Jeremy Dullard, musisi asal Australia yang mendalami musik Bali dan mendirikan kelompok baru bernama Ready New Gang. Grup ini memadukan Gender Wayang Bali dengan irama drum dan double bass, menghasilkan harmoni unik berbasis tradisi.
Suasana keakraban semakin terasa saat jamuan makan siang dilanjutkan dengan tiga tarian tradisional Bali: Topeng Keras, Jauk Manis, dan Tari Condong. Partisipasi penonton dalam sesi interaktif kecak semakin memperkuat semangat kebersamaan dan inklusivitas seni Bali.
Program ditutup dengan meditasi bersama Bunda Arsaningsih, pendiri Soul Reflection dan Soul Meter, yang memandu peserta menemukan kedalaman diri serta keseimbangan emosional.
Acara ini terlaksana berkat dukungan KJRI Melbourne, Gamelan Dananda, Sapta Nugraha, mahasiswa, komunitas lokal, serta Anandam Graha sebagai penyelenggara.
Konjen KJRI Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetya mengapresiasi komunitas Bali yang tetap menjaga adat dan tradisi sebagai identitas serta berkah kedamaian di Melbourne.
Baca juga:
PHDI Denpasar akan Gelar Menek Kelih, Pawintenan Saraswati, Sapu Leger, dan Metatah Massal
Sementara Ketua Anandam Graha, Eka Poedidjono, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan acara.
“Saya sangat berbahagia dan bangga dengan upaya yang dilakukan bersama dalam menjaga tradisi dan memunculkannya dalam sebuah kegiatan tradisi dan inovasi sehingga harapannya kegiatan ini akan menjagi kegiatan rutin tahunan di Melbourne”, tambahnya.
Perayaan Saraswati Smarana menjadi bukti bagaimana pengetahuan, tradisi, dan kreativitas bersatu untuk menghubungkan jiwa dan komunitas. Melalui musik, tari, meditasi, serta refleksi budaya, kebijaksanaan Saraswati tetap relevan sebagai inspirasi pertumbuhan pribadi dan penguatan komunitas lintas generasi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls