Rumah Ambruk Disapu Banjir di Mengwitani, Perbekel Sebut Perumahan Tak Kantongi Izin

beritabali/ist/Rumah Ambruk Disapu Banjir di Mengwitani, Perbekel Sebut Perumahan Tak Kantongi Izin.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pascakejadian rumah ambruk disapu banjir yang menelan tiga orang korban jiwa dan hingga kini belum ditemukan di salah satu komplek perumahan di Mengwitani, Mengwi, Badung, muncul dugaan bahwa areal komplek perumahan tersebut belum mengantongi izin resmi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Perbekel Desa Mengwitani, I Nyoman Suwardana, saat ditemui di lokasi musibah pada Kamis (18/9/2025) sore.
"Kami tahu kaplingan yang ada di sini belum tentu ada izinnya, tidak ada izin sama sekali, bahkan saat ada pengembang masuk ke desa kami tidak diberi laporan, bahkan kepala lingkungan kami juga tidak tahu. Oleh karena itu kami tidak bisa memantau kegiatan terjadi di lapangan," jelasnya.
Menurut Suwardana, pihak pengembang tidak pernah melaporkan kegiatan pengaplingan baik ke Desa Dinas maupun ke Desa Adat.
"Sama sekali tidak ada izin ke kami, ke desa adat pun tidak pernah ada izin untuk melaksanakan kegiatan pengembangan kaplingan ini," katanya.
Ia menambahkan, pihak desa sudah melakukan pendataan penduduk pendatang, meski diakuinya masih ada warga non permanen yang belum melaporkan keberadaannya.
"Kami sudah melakukan pendekatan ke penduduk non permanen biasanya melaporkan dirinya bahwa mereka berdomisili di sini, ada juga saudara-saudara kita belum mendaftarkan dirinya. Jadi, ini yang belum kita data di Mengwitani," paparnya.
Pendataan, menurutnya, sangat penting agar identitas dan jumlah penghuni bisa diketahui secara pasti.
"Pendataan penting, agar saat terjadi kejadian kita mengetahui siapa namanya.Misal, seperti kemarin sudah kita laporkan ini siapa namanya dan berapa orang. Tujuan kita mendata bukan karena pungutan, tujuannya ingin mengetahui jumlah warga dan mengetahui identitas warga tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar pemerintah Kabupaten Badung menertibkan tata ruang, khususnya di Mengwitani, untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Maka dari itu saya berharap agar tata ruang ini perlu kita perbaiki bagaimana caranya dari pemerintah, mudah- mudahan dapat melakukan penertiban tata ruang di daerah Mengwitani ini dan Badung pada umumnya," harap Suwardana.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga