BPBD Jembrana Cek Dua Sungai untuk Antisipasi Banjir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana bersama pihak terkait melakukan pengecekan di dua titik sungai, yakni Sungai Desa Kaliakah dan Sungai Mati Loloan Barat, untuk mengidentifikasi permasalahan sekaligus menyiapkan langkah penanganan.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menjelaskan bahwa di Sungai Desa Kaliakah ditemukan tujuh titik bermasalah berupa tumpukan sampah, sedimentasi, dan tanggul jebol. Dari jumlah itu, hanya dua titik yang bisa ditangani menggunakan alat berat.
Estimasi pengerjaan normalisasi sungai diperkirakan memakan waktu sekitar 40 jam atau 5 hari dengan excavator besar. Namun, akses menuju lokasi sungai menjadi kendala utama.
“Pihak desa akan melakukan gotong royong. Mereka juga meminta dukungan BPBD berupa chainsaw serta pompa air untuk mengatasi bambu dan tanah longsor,” jelasnya, Minggu (21/09/2025).
Sementara itu, di Sungai Mati Loloan Barat, sepanjang sekitar 2 kilometer aliran sungai mengalami penumpukan sampah sehingga tidak berfungsi normal. Solusi yang disiapkan adalah pengangkatan sampah dengan alat berat kecil di sepanjang 400 meter jalur sungai. Pengerjaan ini diperkirakan memakan waktu sekitar 16 jam atau 2 hari dengan dukungan gotong royong masyarakat.
“Untuk pengerjaan di Sungai Mati Loloan Barat, kami masih menunggu kepastian dari pihak rekanan alat berat,” tambahnya.
Melalui pengecekan ini, BPBD Jembrana berharap penanganan segera dilakukan agar mencegah banjir serta menjaga kelancaran aliran sungai di wilayah Kabupaten Jembrana.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/jbr