Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Alasan Sri Mulyani Bilang Pengelolaan Uang Negara Kian Rumit
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Dalam peringatan Hari Oeang RI Ke-76, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan tantangan menghadapi krisis yang tidak mudah. Semua kebijakan fiskal dan keuangan negara harus adaptif, fleksibel, namun tetap akuntabel dan transparan.
Melihat tantangan ini, mantan Kepala Bappenas tersebut mengimbau jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dapat mengelola kebijakan fiskal dengan baik lagi.
Dia berpesan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan keuangan negara tidak boleh menjadi sumber masalah. Sri Mulyani berharap Kemenkeu harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban dan solusi terhadap berbagai tantangan krisis ekonomi hari ini dan ke depan.
"Tidak boleh Kementerian Keuangan menjadi sumber masalah. Sinergi kolaborasi antar unit dan kemampuan harus terus diasah, karena memang yang dihadapi oleh keuangan negara akan semakin tidak konvensional," jelas Sri Mulyani dalam sambutannya dalam Upacara Peringatan Hari Oeang RI Ke-76, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, tata kelola keuangan negara yang semakin tidak konvensional tersebut artinya pengelolaan keuangan negara akan semakin rumit alias tidak mudah.
Oleh sebab itu, Sri Mulyani meminta kepada jajaran Kementerian Keuangan untuk bisa mengasah dirinya, terus memperbaiki kemampuan analitiknya. Selain itu, Kemenkeu harus mampu bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi, dan memiliki mindset sebagai bagian dari solusi.
Pasalnya, ekonomi Indonesia ke depannya akan dihadapkan pada persoalan krisis ekonomi yang tidak mudah. Berbeda dari krisis-krisis yang sudah pernah menimpa Indonesia sebelumnya, papar Sri Mulyani.
Dia menceritakan bahwa Indonesia telah diuji dengan tantangan, mulai krisis moneter pada tahun 1997-1998, diuji dengan gejolak naik turunnya harga komoditas. Indonesia juga berhadapan dengan gejolak krisis global tahun 2008-2008.
"Dan sekarang kita diuji dengan pandemi, serta kondisi geopolitik, serta tantangan resesi global. Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah," jelas Sri Mulyani.
"Kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun sudah terasa, climate change. Perubahan iklim yang akan sangat mempengaruhi negara dan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat," tegas Sri Mulyani.
Belum lagi, kata Sri Mulyani transformasi teknologi digital, yang juga harus direspon dengan cepat. "Ini semuanya adalah tantangan yang harus kita respon sebagai pengelola keuangan negara," ucapnya. Dia berharap jajarannya siap menghadapi tantangan tersebut.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
