Puskeswan Gianyar Ingatkan Ancaman Penyakit Ternak Pascabencana Banjir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Gianyar pada Rabu (10/9/2025) tidak hanya berdampak pada manusia dan infrastruktur, tetapi juga hewan ternak.
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Gianyar mencatat beberapa kasus hewan ternak yang terdampak langsung, memicu kekhawatiran akan penyebaran penyakit musiman.
Menurut laporan Puskeswan, satu ekor sapi hanyut di Desa Celuk, sementara satu sapi lainnya mengalami terkilir. Selain itu, seekor sapi di Br. Mas, Desa Bedulu, mengalami demam, dan seekor sapi di Lingkungan Tedung, Kelurahan Abianbase, dilaporkan tidak mau makan.
Kasus serupa juga menimpa hewan lain. Dua ekor babi di Br. Lebih Beten Kelod mengalami diare, sementara seekor anjing di Batu Intan, Desa Batubulan, terdiagnosa Parvovirus.
Kepala Puskeswan Gianyar III, drh. Arya Dharma, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan kelembapan tinggi menjadi faktor utama munculnya berbagai penyakit hewan.
"Musim hujan meningkatkan risiko penularan penyakit karena air dan lingkungan yang terkontaminasi," ujarnya.
Arya Dharma menambahkan, ada sejumlah penyakit yang wajib diwaspadai peternak pada musim hujan. Pada sapi, ancaman penyakit antara lain leptospirosis, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta cacingan. Babi bisa terkena infeksi parasit usus dan pneumonia.
Sementara ayam berpotensi terserang Newcastle Disease (ND), coccidiosis, hingga gangguan saluran pernapasan. Anjing juga rentan terserang leptospirosis, parvovirus, serta dermatitis. Adapun kambing terancam cacingan, kudis, infeksi kulit, hingga pneumonia.
Puskeswan Gianyar mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Pemberian pakan bergizi serta vitamin juga dinilai penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan.
Menurut Arya Dharma, kewaspadaan dan penanganan cepat sangat penting agar kerugian tidak semakin besar.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr