Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Telegram Berencana Lelang Nama Pengguna untuk Crypto
BERITABALI.COM, DUNIA.
Telegram memiliki rencana untuk membiarkan pengguna menggantung pengenal digital mereka di pasar publik untuk melihat apakah orang lain menganggap nama kamu layak diubah.
Telegram mengumumkan di utas resmi bahwa perusahaan hampir siap untuk merilis platform lelang untuk nama pengguna di blockchain TON, AKA Jaringan Terbuka, yang awalnya dikembangkan dan dioperasikan oleh Telegram.
Transaksi seharusnya akan menggunakan Toncoin cryptocurrency asli blockchain, dilansir laman Gizmodo, Senin (24/10/2022)
Kembali pada Agustus lalu, pendiri Telegram Pavel Durov menyebutkan bahwa dia tertarik dengan rumah lelang semacam itu setelah melihat berapa banyak orang pemain crypto, membuat dompet dan nama domain lelang di blockchain lama mereka.
“Jika TON dapat mencapai hasil ini, bayangkan betapa suksesnya Telegram dengan 700 juta penggunanya jika kami menempatkan @ nama pengguna, tautan grup, dan saluran yang dicadangkan untuk dilelang,” tulis Durov.
Dia menambahkan bahwa kepemilikan nama pengguna ini akan "dijamin" di blockchain yang mirip dengan NFT.
Dia juga menyebutkan bahwa elemen Telegram lainnya seperti stiker, saluran, atau bahkan emoji juga bisa dilelang.
Pendiri juga mengatakan bahwa selain alamat t.me pengguna (dengan kata lain, nama pengguna mereka), dia mengatakan semua "nama pengguna empat huruf" dapat dilelang, yang akan mencakup "@bank, @club, @ permainan, @hadiah.”
Kamu tidak perlu mencari jauh-jauh untuk menemukan banyak proyek lain yang telah hadir mengumumkan niat mereka untuk menjual NFT pengenal digital pengguna sendiri untuk game online.
Telegram telah bereksperimen dengan crypto sebelumnya, meskipun itu harus meninggalkan upaya pada Telegram Open Network dan cryptocurrency Gram sendiri setelah mereka diselidiki oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS karena menjual sekuritas yang tidak terdaftar.
Setelah hakim federal memutuskan mendukung SEC, Telegram menyebutnya berhenti di Gram dan menarik diri dari pengembangan di blockchain. Pengembang menyerahkan kendali blockchain ke TON Foundation pada 2021.
Sementara Durov dan Telegram telah mengejar sesama aplikasi perpesanan seperti WhatsApp untuk koneksi yang jelas ke pusaran data yaitu Meta, presiden baru Signal Meredith Whittaker telah mengkritik Telegram karena menggunakan cadangan cloud.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3059 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
